Contoh Cerpen panjang dan singkat 2 lembar/halaman dan 4 lembar tentang persahabatan Pengertian Cerpen adalah singkatan dari cerita pendek. Contoh Cerpen merupakan suatu bentuk prosa naratif fiktif. Biasanya cerpen cenderung ditujukan langsung pada tujuan pembahasan dibandingkan dengan karya fiksi lainnya.
Cerpen juga termasuk karya tulis yang menceritakan sebuah kehidupan seseorang dengan singkat, ringkas, padat dan mengandung pesan yang akan disampaikan oleh penulis kepada pembaca.
Artinya adalah, para pecinta cerpen bisa membaca sebuah Contoh Cerpen dalam waktu yang tidak terlalu lama atau berlarut-larut.
Berbeda dengan sebuah novel yang mana memiliki berbagai problematika yang dibahas dan memakan waktu berjam-jam atau beberapa hari untuk menyelesaikannya – Contoh Cerpen.
Contoh Cerpen Singkat dan Panjang
1. Contoh cerpen singkat terbaik

Seperti Bunga dan Lebah
“Rif, berikan aku sebuah kisah untuk kujadikan pelajaran” ujar Risa tiba-tiba di sore hari yang sejuk itu.
“Hmm, kisah apa ya? Aku bacakan sepenggal kisah tentang analogi Bunga dan Lebah, mau?” jawabku yang berbalas anggukan penuh semangat dari Risa.
Seperti bunga dan lebah.
Ya, aku lebah dan ia bunganya. Atau mungkin sebaliknya. Aku tak peduli.
Simbiosis mutualisme, pikirku. Karena kami saling memberi, dan tanpa sadar saling menerima.
Lalu aku mulai meminta lebih banyak. Dan otomatis ia memberi lebih banyak.
Begitu yang kami lakukan sebagai bunga dan lebah.
Tapi aku sadar.
Mungkin aku bunganya.
Objek yang tidak akan pernah bisa berpindah tempat, hanya menunggu untuk disinggahi sesaat.
Ia lebahnya.
Hadir kala memang saatnya hadir. Pergi kala memang saatnya pergi.
Kala sang bunga menutup diri, berhenti untuk meminta, maka sunyi akan segera tercipta. Sang lebah boleh pergi, mencari keindahan bunga yang lain.
Lalu sepi.
Risa menatapku dengan nanar, seraya berkata “Tuan Rifazi, sejak kapan kamu pandai bercerita seperti ini?”.
“Sejak aku sadar, bahwa aku dan kamu hanya bisa sekedar menjadi teman, Nyonya Risa. Aku-lah bunganya, dan tentu, kau lebahnya” ujarku, tentu saja hanya berani kusampaikan dalam hati.
2. Contoh cerpen panjang tentang persahabatan sejati

Jawaban Sebuah Doa
Cuaca di Kyoto sangat bersahabat siang ini, aku memutuskan untuk berjalan-jalan di taman. Sambil menggenggam buku harian kesayanganku, aku memandangi foto mereka di bawah pohon sakura yang sedang bermekaran. Ah, aku rindu mereka hingga tak sadar air mata ini mulai mengalir.
…
Dahulu, aku dikenal sebagai sosok yang sangat pendiam, entah di sekolah, di tempat les, di tempat mengaji, pokoknya selain di rumah, orang-orang mengenalku sebagai anak perempuan yang sulit bergaul. Bukan hanya sulit bergaul, bahkan untuk berbicara pun menjadi suatu hal yang sangat sulit untukku.
“Ajda… nama kamu bagus banget ya! Tapi kok nggak sama kaya orangnya sih? Hahaha” Fino dan kawan-kawannya berulah lagi hari ini. Aku hanya bisa mengelus dada, hal ini sudah tak begitu menyakitkan untukku. Hari kemarin, aku terkena lemparan bola mereka yang penuh dengan tanah hingga seragam putih biruku ternodai sejak pukul 7 pagi. Hari kemarinnya lagi, tas coklat kesayanganku penuh dengan coretan spidol merah. Hari kemarin-kemarinnya lagi bahkan aku dimarahi karena tertawa, mereka bilang aku tak boleh tertawa karena gigiku tak enak dipandang. Konyol bukan?
Begitulah kehidupanku di masa putih biru. Aku selalu datang paling pagi dan juga pulang paling awal karena aku takut jadi bahan olokan mereka jika terlalu lama ada di sekolah. Aku juga tak pernah jajan di kantin, karena biasanya ketika aku meninggalkan kelas, barang-barangku di kelas sudah tak utuh lagi. Maka jadilah aku si anak kuper yang tertekan dan tak punya teman. Tak terhitung berapa kali aku menangis di rumah dalam seminggu. Emosiku tidak stabil, aku mudah marah dan menyalahkan orang lain.
“Allah.. tolong beri aku satu sahabat. Satu saja, aku mohon” ucapku dalam sujudku. Rasa-rasanya aku sudah lupa bagaimana rasanya memiliki impian dalam hidup. Setiap hari, aku hanya merasa hidup ketika aku tidak bertemu dengan Fino dan kawan-kawannya. Aku lelah menjalani hidup seperti ini. Wali kelasku sudah beberapa kali meminta orang tuaku datang ke sekolah untuk membicarakan tentangku. Sebegitu mengkhawatirkankah diriku?
Saat itu aku sudah putus asa. Aku memutuskan untuk mencari SMA sejauh-jauhnya dari kotaku. Aku ingin menjadi Ajda yang baru tanpa bayangan dari masa laluku. Aku mulai mempersiapkan keperluan untuk pendaftaran, aku sungguh sungguh sudah siap untuk menjalani hidup yang baru.
Tapi Allah punya rencana lain.
Aku gagal di seleksi tahap akhir karena nilai matematika yang kurang 0,5 poin. Aku gagal menjauhi mereka yang selalu menggangguku. Aku menangis semalaman.
…
“Hai, kamu Ajda kan? Kenalin aku Irma teman sebangkunya Dwi. Kamu temannya Dwi kan?” Aku memandangi orang yang menyebut dirinya Irma ini dengan tatapan terkejut. Jarang sekali ada orang yang menyapaku terlebih dahulu, apalagi satu paket dengan wajah riangnya.
“Eh, iya. Salam kenal, Irma” Aku menjawab dengan singkat.
“Ajda diajak siapa untuk gabung di Rohis ini? Kayanya rohis ini seru ya, kakak-kakaknya ramah banget. Aku bahkan sampai diajak secara pribadi sama kakak yang berkerudung biru itu.” Ia berbicara sembari menunjuk salah satu kakak yang ia maksud. Sedangkan aku masih keheranan karena ia orang pertama yang banyak bicara kepadaku.
Ya, akhirnya aku memberanikan diri untuk mulai bergabung dengan ekstrakurikuler ketika aku mulai memasuki dunia putih-abu ini. Dari sekian banyak ekstrakurikuler, aku memilih Rohis. Dan tak disangka-sangka, Allah menjawab doaku mulai dari tempat ini. Tempat yang aku kira akan memberikan luka baru.
Semakin lama, ekskul ini terasa berbeda. Ekskul yang notabene selalu mengadakan acara di masjid ini ternyata memiliki kehangatan sebuah keluarga. Untuk pertama kalinya dalam hidup, aku merasa mencintai dan dicintai selain di rumahku sendiri.
Perlahan-lahan, aku mulai mencoba untuk berubah dengan bantuan mereka. Aku mulai memberanikan diri untuk lebih menunjukkan diri. Aku mulai mencoba untuk lebih ekspresif, menunjukkan apa yang aku rasakan. Dan kepercayaan diri itu mulai tumbuh meski perlahan.
Suatu hari, aku jatuh sakit tepat ketika kelas masih berlangsung sehingga aku harus istirahat di ruang UKS. Aku tak menyangka, mereka berbondong-bondong ke UKS, membawakan bekal dan merapikan barang-barangku dikelas. Bahkan ada yang sampai ikut menemani, bergantian dengan teman lain yang sedang luang. UKS tiba-tiba menjadi ramai, ada yang mengaji, ada yang memakan bekal makan siangnya, ada yang iseng mendorong-dorong ranjang tempatku beristirahat dan berbagai kegiatan lainnya.
Lalu aku seketika tersadar. Allah telah menjawab doaku. Allah memberikan banyak sahabat yang baik, bahkan bukan hanya satu. Tubuhku memang masih menggigil dan demam. Tapi hatiku dialiri kehangatan yang luar biasa. Aku tersenyum, memandangi mereka semua yang masih sibuk dengan kegiatannya masing-masing di ruangan mungil ini. Dalam hatiku, aku berjanji untuk menjaga titipanNya.
…
“Hei, Ajda! Kamu ngapain nangis sendirian disini?!” seru Dias, teman sekamarku selama menyelesaikan studi di Negara ini. Aku terlonjak saking terkejutnya.
“Eh Dias, duuh maaf, aku lagi rindu sahabat-sahabatku. Aku sudah tak sabar untuk pulang” ujarku sambil menghapus sisa air mataku.
“Huh, aku kira kamu kenapa. Aku khawatir tahu! Ya sudahlah, kita pulang yuk, udaranya sudah makin dingin”
“Ayo” aku beranjak dari tempat duduk dan tak lupa memasukan buku harianku kedalam tas.
Di sepanjang perjalanan pulang, aku tetap memikirkan kepulanganku tiga bulan lagi. Aku sungguh sudah tak sabar berkumpul lagi bersama keluargaku di rumah dan tentu saja dengan mereka.
Ketika orang lain bangga untuk pergi, maka aku selalu bangga untuk kembali pulang.
3. Contoh cerpen singkat tentang pendidikan

Pak Tani dan Ladangnya
Di suatu hari yang amat cerah, Pak Tani sedang menggarap sawahnya untuk ditanami jagung dan umbi-umbian lainnya. Dengan hati riang, Pak Tani mulai menanam bibit-bibitnya, berharap esok-esok cepat tumbuh sehingga bisa cepat dijual.
“Semoga tidak lebih dari dua minggu, bibit-bibit ini sudah tumbuh dengan baik. Uang hasil menjual hasil panen kali ini akan aku belikan sebuah sepeda untuk anakku” ujar Pak Tani sambil bersiul-siul dengan wajah yang ceria.
Hari demi hari mulai terlewati. Pak Tani merawat ladangnya denghan baik hingga semua tanaman mulai berbuah.
“Wah tanamanku sudah mulai berbuah, akan aku panen esok hari, saat ini biarlah aku menikmati hari yang cerah bersama hasil ladangku yang banyak” ucap Pak Tani dalam hati, seraya mengambil pacul dan peralatan lainnya untuk pulang.
Malam harinya, tikus yang suka mencuri makanan datang ke ladang Pak Tani.
“Hmmm, wangi makanan di ladang ini membuatku lapar. Aku akan mengajak teman-temanku untuk berpesta disini” Lalu si tikus memanggil teman-temannya untuk datang ke ladang. Dalam sekejap, setengah hasil ladang Pak Tani sudah habis dimakan oleh tikus. Dan tikus-tikus itupun pergi setelah merasa kenyang.
Esok harinya, Pak Tani datang ke ladang, bersiap-siap untuk memanen. Alangkah terkejutnya Pak tani melihat ladangnya sudah berantakan.
“Apa-apaan ini! Mengapa hasil ladangku hampir habis dimakan hewan?! Lihat saja, akan aku balas mereka semua!”
Pak Tani sangat marah, ia lalu menaruh jerat-jerat di sekitar ladang agar tikus-tikus yang datang tidak akan pernah bisa masuk ke ladangnya lagi.
“Rasakan tikus-tikus nakal! Espok pagi akan aku tangkap mereka semua!” ujar Pak Tani menahan amarah.
“Ah, aku lelah sekali siang ini. Tenagaku habis untuk memasang jerat-jerat ini. Esok saja lah aku lanjutkan memanen hasil ladang yang tersisa. Biar saja malam ini tikus-tikus itu merasakan akibatnya”
Setelah pak tani pergi, sekawanan burung terbang melewati ladang Pak tani. Burung-burung itu melihat masih ada banyak buah yang bisa dimakan.
“Wah rupanya tikus tidak menghabiskan isi ladang ini semalam. Ayo teman-teman, kita isi perut kita agar tak kelaparan di perjalanan.” Ajak si burung kepada kawanan burung lainnya.
Dan dalam waktu yang singkat, ladang Pak Tani sudah semakin berantakan oleh kawanan burung itu. Sekarang bahkan tidak ada lagi yang bisa dipanen oleh Pak Tani.
“Sepertinya Pak Tani harus belajar untuk tidak pernah menunda pekerjaan” ucap tikus dan burung seraya tertawa meninggalkan ladang Pak Tani.
4. Contoh Cerpen Panjang tentang anak sekolah

Tentang Rahasia
Pagi ini nampak begitu cerah, Matahari mulai menampakkan sinar keemasannya. Dua remaja tujuh belas tahunan sedang asyik bersenda gurau diatas sepeda yang melaju kencang. Angin berhembus membuat jilbab keduanya berkibar dengan anggunnya.
“Affa, kamu suka sama siapa sih? Kok selama kita berteman, kamu nggak pernah ceritakan tentwang itu? Ayolah cerita Affa, aku penasaran!” sahut Putri sambil mengayuh sepedanya.
“Duh Putri, ini sudah ke tujuh ratus tiga puluh lima kali kamu menanyakan hal ini padaku. Sudahlah, tunggu saatnya saja, lagipula ummi bilang tidak baik menggembar-gemborkan perasaan kita. Nanti jatuhnya bisa zinah hati tahu” jawab Affa sambil melemparkan senyum kepada Putri.
“Yah kamu ini curang deh, selama ini aku kan selalu cerita sama kamu kalau sedang jatuh cinta. Bahkan mungkin kamu juga masih hafal tiga belas pria yang pernah aku sukai sejak masih TK. Affa curaaaang!” ujar Putri sambil bersungut-sungut memperlambat kayuhan sepedanya.
“Haha, dasar Putri! Kan sudah kubilang tunggu saja nanti saatnya. Kau akan tahu jika ada seorang pria gentle yang berani datang ke rumahku untuk menemui Abi dan Ummi ku. Kamu tenang saja, kamu akan jadi orang pertama yang tahu tentang itu. Percayalah padaku, Putri.” Jawab Affa dengan karakter tenangnya yang selalu melekat pada dirinya.
“Yah, selalu saja begini. Tapi aku pegang janjimu ya Affa, awas saja kalau kamu bohong!”
“Iya sahabatku tersayang” ujar Affa sambil menyunggingkan senyum terbaiknya.
Putri Khairunnisa dan Affa Safitri adalah pasangan sahabat sejak masih dalam ayunan Ibunya. Ya, ibu mereka juga pasangan sahabat yang tak terpisahkan, mereka saling mengenal sejak dunia putih-biru hingga sudah beranak dua saat ini. Oleh karena ikatan itulah, Putri dan Affa layaknya saudara kandung, kemana-mana selalu berdua.
Sudah tujuh belas tahun mereka bersahabat. Orang-orang di sekitarnya selalu bingung melihat persahabatan mereka. Bagaimana tidak, Affa yang sangat anggun, ramah dan tidak banyak berbicara bisa bersahabat dengan Putri yang urakan dan iseng pada teman-temannya. Pernah suatu hari Putri membuat masalah besar di kelas, lalu dengan tenangnya Affa yang membereskan semuanya. Affa selalu menjadi malaikat penolong bagi Putri. Lalu mengapa Affa mau bersahabat dengan Putri selama itu? Entahlah, itu tetap menjadi sebuah pertanyaan besar untuk teman-temannya di sekolah.
…
“Affa, ayo cepat bereskan barang-barangmu! Ayo kita pulang, aku sudah lapar!” teriak Putri dari luar jendela kelasnya.
“Iya Putri, sebentar. Kebiasaan deh kamu nggak sabaran kalau sudah jam pulang!” jawab Affa seraya membereskan barang-barangnya.
Siang itu sangat terik. Para pengendara mobil dan motor rasanya sedang berbalapan di jalan raya. Debu jalanan menghalangi pandangan mata. Affa dan Putri menunggu bis di halte depan sekolahnya.
Affa mengambil dompetnya di dalam tas untuk menyiapkan ongkos pulang, namun tak sengaja selembar foto terjatuh dari dompetnya dan terbawa angin terbang ke jalan raya yang sedang ramai. Affa terkejut dan refleks berlari mengambil selembar foto tersebut.
“BRAAKK!”
Terdengar suara tabrakan yang sangat keras.
Affa terhuyung bangkit di pinggir jalan. Orang-orang sudah mengerumuni jalan. Affa melihat bercak darah di kaca mobil yang berhenti tepat di sebelahnya. Dan Putri tersungkur tak berdaya di tengah jalan, darah segar terus mengalir dan membuat jilbab putihnya berwarna merah.
Putri tertabrak mobil tepat setelah menarik Affa ke pinggir jalan.
Affa pingsan saat itu juga.
…
Putri tidak tahu, Affa menyimpan rahasia besar darinya.
5. Contoh cerpen singka tentang cinta sejati

Dia kah takdirku?
Fatimah Al-Khelaif lagi-lagi menolak laki-laki yang datang melamarnya. Ayahnya benar-benar merasa malu akan sikap putri bungsunya yang satu ini. Sebenarnya bukannya ia tak ingin menikah, tapi ia merasa takut mengalami hal yang serupa yang dialami oleh kakak perempuannya. Hanya baru beberapa bulan saja mereka menikah, tak lama kemudian mereka pun bercerai. Penyebabnya adalah sang suami yang ringan tangan dan sering berkata-kata kasar pada istrinya. Padahal di awal pernikahan mereka, ia begitu romantis dan sangat lembut terhadap wanita.
Kini dalam pikirannya, ia menganggap semua laki-laki sama saja. Mereka akan berlaku manis untuk mendapatkan seorang wanita. Namun, jika ia telah menaklukannya, wanita itu pun dicampakkan. Pikiran negatifnya akan laki-laki semakin menguat dalam otaknya ketika dia banyak sekali mendapatkan e-mail dari teman-temannya yang telah menikah. Mereka ternyata juga sering mendapatkan perlakuan kasar dari suami-suami mereka. Hanya ada beberapa saja yang mengaku bahagia dengan bahtera rumah tangganya, dan sisanya adalah keluhan dan penyesalan.
Fatimah semakin yakin dengan pemikirannya. Ia bahkan mulai menolak untuk bertemu jika ada laki-laki yang datang ke rumahnya untuk sekedar bersilaturahmi. Padahal, laki-laki yang datang ke rumahnya bukanlah lelaki biasa, kebanyakan para pejabat negara, baik dalam negeri maupun luar negeri . Ayahnya sudah kesal bukan kepalang, tidak sedikit dari para lelaki yang datang itu marah dan mengancam akan memutuskan hubungan kekerabatan. Saking kesalnya, Ayahnya memutuskan untuk membiarkan Fatimah yang keras kepala, ayahnya sudah menyerah mencarikan lelaki yang tepat untuknya.
Dalam hati Fatimah, sebenarnya ia merasa sepi. Sudah hasrat seorang wanita untuk memiliki sosok lelaki yang melindungi. Namun ketakutannya jauh melebihi keinginnannya sehingga ia bersikeras untuk tetap sendirian.
Suatu hari, Fatimah pergi ke suatu tempat menggunakan bis umum yang penuh berdesakan. Fatimah mencari posisi untuk berdiri, namun sebelum ia sempat menggerakan kakinya, seorang lelaki berbicara padanya.
“Maaf Ukhti, silahkan duduk saja di tempat saya, biar saya yang berdiri” ujarnya sambil beranjak dari tempat duduknya dan mempersilahkan Fatimah untuk duduk.
Sepanjang jalan, Fatimah memperhatikan lelaki itu. Ia tidak duduk selama 2,5 jam perjalanan. Sekalinya ada tempat duduk yang kosong, ia melihat-lihat dulu sekitarnya, jika ada yang belum duduk maka ia tak akan duduk. Fatimah terpesona, ia jarang melihat lelaki yang memiliki sikap seperti ini. Padahal di sekelilingnya banyak lelaki muda yang pura-pura tertidur karena tak rela tempat duduknya diambil orang lain.
“Akh, saya akan turun di halte selanjutnya, silahkan duduk saja di tempat saya” ujar Fatimah kepada lelaki yang ia perhatikan.
“Tidak usah ukhti, saya juga akan turun di masjid depan. Sudah Adzan Ashar, Allah sudah memanggil” ucapnya seraya berlalu, bersiap untuk turun dari bis.
Fatimah tertegun-tegun, untuk pertama kalinya ia mengagumi sosok lelaki yang bahkan tidak ia ketahui namanya.
Hati Fatimah berdebar, ini yang pertama kalinya. “Dia kah takdirku? Lelaki tampan nan sholih yang Allah titipkan untukku?” tanya Fatimah, berbisik dalam hati.
Tapi sayang seribu sayang, ketika tangan kiri sang lelaki yang berhasil merebut hati Fatimah mengangkat ranselnya, telah ada cincin perak yang melingkar di jari manisnya.
6. Contoh cerpen singkat tentang pengalaman Pribadi kehidupan

Matilah Aku
Hari ini adalah hari terburuk bagiku. Bagaimana tidak, bos-ku yang killer itu seakan-akan hendak memakan siapa saja yang berbuat salah di kantor hari ini.
“Alia! Kamu ini bagaimana sih, kamu kan sudah bekerja tiga tahun disini! Masa datang ke kantor masih saja terlambat tiga menit!” bentaknya di depan mukaku pagi ini.
Aku hanya telat tiga menit! Tapi Sang Bu Bos marah seakan-akan aku terlambat tiga jam saja. Aku segera ambil handphone ku dan membuka aplikasi chat.
“Fin, kamu tau ga sih? Parah banget deh ibu bos, kayanya dia lagi PMS kali ya? Atau bosen hidup melajang?” ketikku dengan berapi-api seraya mengetuk tombol send.
Read. Pesanku telah dibaca oleh Fina.
“Terus ya, kasian banget si Budi, hari ini dapet SP cuma gara-gara salah kirim laporan! Parah banget kan?”
Read.
“Kamu gimana, Fin? Diapain hari ini? Hahaha”.
Read.
“Fin? Kok cuma dibaca doang sih, Fin? Sehat lo?”.
Read.
“Deg. Jangan-jangan…”
Aku kembali lihat layar handphone-ku dengan tangan gemetaran untuk memastikan. “Oh My God! Matilah aku, itu bukan Fina Astuti temanku, itu Fina Dwiningrum, Sang Bu Bos yang sedang berapi-api!”
Kulirik kubikel Fina, ia sedang asyik main pac man di komputernya. Lalu kulirik ke sebelah kanan dengan takut-takut, wajah Bu Fina terlihat memerah seperti kepiting rebus. Ingin rasanya aku mengajukan resign saat itu juga.
“Matilah aku…”
7. Contoh Cerpen singkat lucu

Lucu09.blogspot.com
Flush
“September ceria.. september ceria..”, merdu suara Vina Panduwinata mengiringi minggu pagiku yang riang. Bagaimana tidak, di bulan September ini, aku akan pergi ke luar negeri! Akhirnya, apa yang aku impi-impikan sejak bertahun-tahun lamanya akan segera terwujud, tepat tiga hari dari sekarang.
“Maaa, kacamata hitam punya dede dimana yaa?” teriakku. Wah aku sibuk sekali beberapa hari ini, pokoknya aku akan pastikan perjalanan ini sempurna dan dipenuhi kisah luar biasa untuk ku tulis di website pribadiku.
Tujuh September, akhirnya hari ini datang juga. Berbekal koper ukuran kabin dan carrier 60 L, aku siap menjelajah Istanbul!
Deru jantungku berpacu, perjalanan berjam-jam menuju Doha untuk transit menjadi tak terasa. Aku sangat excited menonton di atas pesawat, duh, maklum saja, ini penerbangan pertamaku.
Akhirnya, pesawat pun mendarat di bandara Hamad International Airport, Doha, tepatnya di negara Qatar yang kaya akan minyak itu. Dengan menggeret koper merahku, lengkap dengan pakaian casual dan kacamata hitam kebangganku aku berjalan menuju terminal transit untuk menunggu penerbangan berikutnya ke Istanbul, Turki. Tapi.. ups, perutku berkontraksi, sepertinya ini gara-gara aku yang terlalu banyak makan di pesawat tadi. Dengan langkah setengah berlari, aku hampiri petugas bandara.
“Excuse me sir, do you know where the toilet is?” tanyaku dengan terburu-buru pada petugas bandara, perutku sudah tidak dapat menunggu lebih lama lagi.
Setelah mendapatkan jawaban tentang dimana toilet berada, aku pun segera menuju toilet dengan setengah panik.
Tapi, masalah menghampiri lagi. Ini… kok toilet ini tak ada tombol flush ya? Setengah panik aku meraba-raba dinding-dinding toilet, barangkali ada tombol tersembunyi. Lima belas menit aku berusaha, tetap saja tombol flush itu tidak menampakkan diri.
Akupun berdiri, bangkit mengambil tissue di pojok toilet. “Srrrr” bunyi flush toilet terdengar. Oh my god, ternyata seluruh toilet di bandara ini memiliki flush otomatis.
Baiklah, saatnya aku menertawakan diri sendiri.
8. Contoh cerpen singkat tentang kehidupan sehari hari

Gara-gara Kalkulus
Dinginnya pukul empat pagi tidak mengalahkan semangatku untuk menaklukkan sederet angka matriks yang sudah ku ulik sejak pukul sepuluh malam dengan ditemani lagu Mariah Carey yang ku putar berulang-ulang. Aku sama sekali belum tidur, aku sudah bertekad untuk mendapatkan nilai seratus pada ujian kakulus pada pukul tujuh pagi hari ini. Aku sudah kesal diejek oleh teman-temanku karena selalu mendapatkan nilai nol pada setiap ujian.
“Ah, akhirnya konsepnya sudah aku kuasai sepenuhnya! Lihat saja, nilai 100 pasti aku dapatkan!” Ujarku tanpa sadar dengan setengah berteriak. Seketika itu, Adzan pun berkumandang, aku segera memenuhi kewajibanku dan berangkat ke surau dekat rumah.
Ayam pun berkokok, menyambut mentari pagi yang mulai menampakkan sinarnya. Dan seorang lelaki menuju dewasa masih tertidur dengan manis diatas kasurnya, lengkap dengan peci dan sarungnya.
“AAAAAAAARGHH! Jam berapa ini?! Hah, jam delapan?! Apa kabar ujian kalkulusku?” Aku mengerang panik, tak tahu harus menyalahkan siapa. Aku tahu jelas bahwa meskipun aku berlari ke sekolah sekarang, ujian matematika pasti sudah selesai dan aku akan menjadi bulan-bulanan teman sekelasku lagi.
“Ah sudahlah, bagaimanapun aku harus berangkat ke kampus” hati kecilku memaksa untuk tetap berangkat ke kampus meski aku tahu Pak Suripto tak akan pernah mengizinkan siapapun masuk ke kelasnya jika terlambat semenit pun.
Aku pun berlari ke kampus. Tapi.. kok kampus sepi sekali ya?
“Eh, ada bang Tofun, ngapain bang minggu-minggu adem gini ke kampus?” sapa Pak Hamid, petugas keamanan di kampus.
“Apa pak? Hari ini hari minggu?!” timpalku tak percaya.
Naas, sudah semangat 45 untuk ujian kalkulus, rupanya aku salah lihat kalender lagi.
Cara Menulis Cerpen dengan Baik
Berikut adalah video cara menulis cerpen yang dapat kamu jadikan sebagai referensi dalam membuat cerpen, Selamat menyaksikan ..
Pengertian Cerpen Menurut Para Ahli

Berikut pendapat para ahli mengenai penjelasan tentang cerpen.
Sumardjo dan Saini
1. Cerpen adalah cerita fiktif atau tidak benar-benar terjadi, tetapi bisa saja terjadi kapanpun serta dimanapun yang mana ceritanya relatif pendek dan singkat.Menurut KBBI
2. Cerpen atau cerita pendek yaitu sebuah cerita yang panjang ceritanya berkisar 5000 kata atau perkiraan hanya 17 hlm kuarto spasi rangkap serta terpusat pada dirinya sendiri.Hendy
Menurut pendapat H. B. Jassin, cerpen ialah sebuah cerita yang singkat yang harus memiliki bagian terpenting yakni perkenalan, pertikaian, serta penyelesaian.
Ciri-Ciri Cerpen
- Jalan ceritanya lebih pendek dari novel
- Sebuah cerpen memiliki umlah kata yang tidak lebih dari 10.000 (10 ribu) kata
- Biasanya isi cerita cerpen berasal dari kehidupan sehari-hari
- Tidak menggambarkan semua kisah para tokohnya, hal ini karena dalam cerpen yang digambarkan hanyalah inti sarinya saja.
- Tokoh dalam cerpen digambarkan mengalami masalah atau suatu konflik hingga pada tahap penyelesainnya.
- Pemakaian kata yang sederhana serta ekonomis dan mudah dikenal pembaca.
- Kesan yang ditinggalkan dari cerpen tersebut sangat mendalam sehingga pembaca dapat ikut merasakan kisah dari cerita tersebut.
- Biasanya hanya 1 kejadian saja yang diceritakan.
- Memiliki alur cerita tunggal dan lurus.
- Penokohan pada cerpen sangatlah sederhana, tidak mendalam serta singkat
baca : Cara Menggambar Pemandangan Alam Untuk Pemula
Struktur Cerpen
1. Abstrak
Abstrak merupakan ringkasan atau inti dari cerita pendek yang akan dikembangkan menjadi sebuah rangkaian-rangkaian peristiwa atau bisa juga sebagai gambaran awal dalam cerita. Abstrak bersifat opsional atau dalam artian bahwa setiap cerpen boleh tidak terdapat struktur abstrak tersebut.
2. Orientasi
Orientasi berkaitan dengan waktu, suasana, dan tempat yang berkaitan dengan jalan cerita dari cerpen tersebut.
3. Komplikasi
Komplikasi berisi urutan kejadian-kejadian yang dihubungkan secara sebab dan akibat. Pada komplikasi, biasanya mendapatkan karakter ataupun watak dari berbagai tokoh cerita pendek tersebut, hal ini karena pada bagian komplikasi kerumitan mulai bermunculan.
4. Evaluasi
Evaluasi yaitu struktur konflik yang terjadi dan mengarah pada klimaks serta sudah mulai mendapatkan penyelesaiannya dari konflik yang terjadi tersebut.
5. Resolusi
Pada bagian resolusi, pengarang mulai mengungkapkan solusi yang dialami tokoh.Koda
Pada bagian koda, terdapat nilai ataupun pelajaran yang dapat diambil dari cerita pendek tersebut oleh pembacanya.
Unsur Intrinsik Cerpen
1. Tema
Tema adalah sebuah gagasan pokok yang mendasari dari jalan cerita sebuah cerpen. Tema biasanya dapat langsung terlihat jelas di dalam cerita atay tersurat dan tidak langsung, dimana si pembaca harus teliti dan dapat menyimpulkan sendiri atau tersirat.
2. Alur / Plot
Jalan dari sebuah kisah cerita merupakan karya sastra. Secara garis besar, alur merupakan urutan tahapan jalannya cerita, antara lain : perkenalan > muncul konflik atau suatu permasalahan > peningkatan konflik > puncak konflik (klimaks) > penurunan konflik > selesaian.
3. Setting
Setting sangat berkaitan dengan tempat atau latar, waktu, dan suasana dalam cerpen tersebut.
4. Tokoh
Tokoh merupakan pelaku yang terlibat dalam cerita tersebut. Setiap tokoh biasanya mempunyai karakter tersendiri. Dalam sebuah cerita terdapat tokoh protagonis atau tokoh baik dan antagonis atau tokoh jahat serta ada juga tokoh figuran yaitu tokoh pendukung.
5. Penokohan
Penokohan yaitu pemberian sifat pada tokoh atau pelaku dalam cerita tersebut. Sifat yang telah diberikan dapat tercermin dalam pikiran, ucapan, dan pandangan tokoh terhadap sesuatu hal. Metode penokohan ada 2 (dua) macam diantaranya:
a. Metode analitik
adalah suatu metode penokohan dengan cara memaparkan atau menyebutkan sifat tokoh secara langsung, seperti seperti: pemberani, penakut, pemalu, keras kepala, dan sebagainya.
b. Metode dramatik
adalah suatu metode penokohan dengan cara memaparkannya secara tidak langsung, yaitu dapat dengan cara : penggambaran fisik (Misalnya cara berpakaian, postur tubuh, dan sebagainya), penggambaran dengan melalui sebuah percakapan atau dialog, reaksi dari tokoh lain (dapat berupa pendapat, sikat, pandangan, dan sebagainya).
6. Sudut Pandang
Adalah cara pandang pengarang dalam memandang suatu peristiwa di dalam cerita. Sudut pandang ada 4, antara lain:
Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Utama
Dalam sudut pandang ini, tokoh ”aku” mengisahkan tentang berbagai peristiwa yang terjadi serta tingkah laku yang dialaminya. Tokoh ”aku” akan menjadi pusat perhatian dari kisah cerpen tersebut. Dalam sudut pandang ini, tokoh “aku” digunakan sebagai tokoh utama.
Contoh:
Pagi ini cuaca begitu cerah hingga dapat mengubah suasana jiwaku yang penat karena setumpuk tugas yang terbengkelai menjadi teringankan. Namun, sekarang aku harus mulai bangkit dari tidurku dan bergegas untuk mandi karena pagi ini aku harus bekerja keras.
Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Sampingan
Tokoh ”aku” muncul tidak sebagai tokoh utama lagi, melainkan sebagai pelaku tambahan. Tokoh ”aku” hadir dalam jalan cerita hanya untuk membawakan cerita kepada pembaca, sedangkan tokoh cerita yang dikisahkan kemudian ”dibiarkan” untuk dapat mengisahkan sendiri berbagai pengalaman yang dialaminya.
Tokoh dari jalan cerita yang dibiarkan berkisah sendiri itulah yang pada akhirnya akan menjadi tokoh utama, sebab ialah yang lebih banyak tampil, membawakan berbagai peristiwa, serta berhubungan dengan tokoh-tokoh yang lainnya. Dengan demikian tokoh ”aku” cuman tampil sebagai saksi saja. Saksi terhadap berlangsungnya sebuah cerita yang ditokohi oleh orang lain. Tokoh ”aku” pada umumnya hanya tampil sebagai pengantar dan penutup cerita.
Contoh:
Sekarang aku tinggal di Jakarta, kota metropolitan yang memiliki beribu-ribu kendaraan. Dulu, aku sempat menolak untuk dipindahkan ke ibukota. Tapi, pada kali ini aku sudah tidak kuasa untuk menghindar dari tugas ini. Ternyata, bukan aku saja yang mengalaminya. Teman asramaku yang bernama Andi, juga mengalami hal yang sama. Kami berdua sangatlah akrab dan berjuang bersama-sama dalam menghadapi kerasnya kota Jakarta.
Sudut Pandang Orang Ketiga Serbatahu
Kisah cerita dari sudut ”dia”, namun pengarang atau narator dapat menceritakan apa saja hal-hal dan tindakan yang menyangkut tokoh ”dia” tersebut. Pengarang mengetahui segalanya.
Contoh:
Sudah genap 1 bulan dia menjadi pendatang baru di perumahan ini. Tapi, dia juga belum satu kali pun terlihat keluar rumah cuman untuk sekedar beramah-tamah dengan tetangga yang lain. “Apakah si pemilik rumah itu terlalu sibuk ya?” ungkap salah seorang tetangganya.
Pernah 1 kali dia kedatangan tamu yang katanya adalah saudaranya. Memang dia adalah sosok introvert, jadi walaupun saudaranya sendiri yang datang untuk berkunjung, dia tidak menyukainya.
Sudut Pandang Orang Ketiga Pengamat
Dalam sudut pandang ini berbeda dengan orang ketiga serbatahu. Pengarang hanya melukiskan apa yang dilihat, dialami, dipikir, dan dirasakan oleh tokoh tersebut, namun terbatas pada seorang tokoh saja.
Contoh:
Entah apa yang telah terjadi dengannya. Pada saat datang, ia langsung marah. Memang kelihatannya ia mempunyai banyak masalah. Tapim kalau dilihat dari raut mukanya, mungkin tak hanya itu yang sedang ia rasakan. Tapi sepertinya dia juga sakit. Bibirnya tampak kering, wajahnya pucat, serta rambutnya kusut.
7. Amanat
Amanat merupakan sebuah pesan dari seorang penulis atau pengarang cerita tersebut kepada pembaca agar pembaca dapat bertindak atau melakukan sesuatu.
Unsur Ekstrinsik Cerpen
Unsur ekstrinsik cerpen merupakan sebuah unsur yang membentuk cerpen dari luar, berbeda dengan unsur intrinsik cerpen yang membentuk cerpen dari dalam. Unsur ekstrinsik cerpen tidak terlepas dari keadaan masyarakat saat dimana cerpen tersebut dibuat oleh pengarang.
Unsur ini sangat memiliki banyak sekali pengaruh terhadap penyajian amanat ataupun latar belakang dari cerpen tersebut. Berikut unsur ekstrinsik cerpen.
1. Latar Belakang Masyarakat
Latar belakang masyarakat yaitu suatu pengaruh dari kondisi latar belakang masyarakat terhadap terbentuknya sebuah jalan cerita. Pemahaman tersebut dapat berupa pengkajian Ideologi negara, kondisi politik, sosial masyarakat, sampai dengan kondisi ekonomi pada masyarakat itu sendiri.
2. Latar Belakang Pengarang
Latar belakang pengarang dapat meliputi pemahaman pengarang terhadap sejarah hidup serta sejarah hasil karangan yang telah dibuat sebelumnya.
3. Biografi
Biografi biasanya berisikan tentang riwayat hidup pengarang cerita tersebut yang ditulis secara keseluruhan.
4. Kondisi Psikologis
Kondisi psikologis berisi tentang pemahaman kondisi mood ketika pengarang menulis kisah cerita tersebut.
5. Aliran Sastra
Aliran sastra seorang pengarang pastinya akan mengikuti suatu aliran sastra tertentu. Hal tersebut sangatlah berpengaruh terhadap gaya penulisan yang dipakai oleh pengarang dalam menciptakan sebuah kisah dalam cerpen tersebut.Itulah pengertian cerpen, ciri-ciri cerpen, struktur cerpen, unsur intrinsik cerpen, dan unsur ekstrinsik cerpen.
Penutup
Demikianlah pembahasan tentang contoh cerpen singkat diatas beserta ciri-ciri, unsur intrinsik dan ekstrinsik semoga dapat bermanfaat bagi kita semua …